Senin, 21 November 2016

Peranan Perdagangan dan Pekerjaan Sektor Jasa di Indonesia

TUGAS MANDIRI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pemasaran Jasa
Dosen :
Tubagus Wahyudi



Nama : Nuraeni
Jurusan : Administrasi Bisnis

Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jl.Gudang No. 709 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717



Perdagangan dan Pekerjaan Sektor Jasa di Indonesia

Peranan jasa untuk saat ini semakin penting dalam memajukan perekonomian Indonesia dan ketenagakerjaan yang ada di Indonesia. Pentingnya sektor jasa ini dapat terbukti dari hasil data yang terdapat pada diagram dari Pertumbuhan tahunan PDB, Pekerjaan dan Produktivitas. Kesimpulan dari diagram tersebut menunjukkan bahwa presentase jasa lebih tinggi jika dibandingkan dengan sektor yang lainnya. Disitu jasa berkembang jauh lebih cepat dari pada manufaktur di Indonesia pada tahun 2000an. Industri jasa mempekerjakan lebih banyak pekerja berkerah putih, sektor formal, dan pekerja berpendidikan dari pada barang yang dapat diperjualkan. Hal ini sesuai dengan gambaran yang terdapat pada data Distribusi Pekerjaan dalam Kegiatan Sektor Jasa yang utama, Indoneia 2010 dsitu menjelaskan bahwa pendidikan dapat menentukan pekerjaan. Dalam data tersebut dapat dilihat bahwa pekerjaan informal lebih menonjol dibandingkan pekerjaan yang formal, karena tingkat latar belakang dari masing-masing pekerja.
Setiap jenis perdagangan pasti memiliki dampak baik positif maupun negatif. Begitu pula dengan perdagangan jasa ini, baik impor maupun ekspor pasti memiliki dampak masing-masing. Pada diagram data Ekspor dan Impor Jasa, Sektor Utama, Indonesia 2006, 2010 ($ juta), dapat disimpulkan diagram tersebut memberi gambaran bahwa pangsa ekspor dari sektor jasa sangat jumlahnya hampir mencapai 20% dari semua nilai total ekspor.
Perpindahan pekerja dan transfer internasional sangat menguntungkan ekspor tenaga kerja (TKI), namun bagi TKI rendahnya keterampilan pekerja berpengaruh terhadap upah yang mereka dapatkan.
Perjanjian perdagangan regional ASEAN dibawah rubrik AFAS telah mempromosikan perdagangan jasa melalui deregulasi. Penghapusan beberapa hambatan terhadap persaingan asing dan dalam negeri disektor jasa kemungkinan besar memberi keuntungan besar dalam hal output dan pekerjaan bagi para investor dalam maupun luar negeri, misalnya :
1.     Manfaat yang diperkirakan mengalir dari reformasi yang mempromosikan persaingan yang lebih besar dikalangan penyedia dalam negeri dengan mencabut hambatan peraturan yang lebih umum ke sector perdagangan
2.     Partisipasi pemain asing yang lebih besar akan memberikan manfaat kepada Indonesia, terlebih lagi dibidang jasa
3.     Kebijakan yang kurang restriktif terhadap pengiriman pekerja asing terampil mungkin berdampak positif terhadap pekerjaan serta menguntungkan bagi bisnis
4.     Mengembangkan serangkaian standar perburuan regional dan hak-hak untuk pekerja yang kurang terampil di industri-industri utama migrasi tenaga kerja di ASEAN.
Untuk perspektif Indonesia itu sendiri perlu adanya perluasan kerangka kerja ASEAN hingga dapat mencakup seluruh wilayah Asia Timur. Disini pemerintah perlu mengembangkan pendekatan yang lebih konsisten, apabila Indonesia ingin memperjuangkan pendekatan regional untuk perlindungan yang lebih baik.

Minggu, 06 November 2016

ANALISIS FILM "THE TRUE COST"


TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah
Manajemen Pemasaran
DOSEN : Tubagus Wahyudi


Nama : Nuraeni
Jurusan : Administrasi Bisnis


Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717





THE TRUE COST


Film “The True Cost”  yaitu Film Dokumenter yang bercerita tentang “mode cepat” pakaian yang sangat berdampak buruk bahkan bukan hanya sisi sosial dan budaya. Namun juga pada lingkungan hidup.

Pada dasarnya film karya Andrew Morgan ini menyampaikan pesan bahwa apa yang kita kenakan harus bisa adil pada lingkungan bukan hanya soal mode namun perlu di perhatikan pula siapa dan bagaimana kesejahteraan para pekerja.


Dalam dokumenter ini juga terdapat permainan peruasahaan bibit besar “MONSANTO” yang memonopoli bibit hingga pestisida yang telah mengubah sektor pertanian dengan sistem GMO (modifikasi genetik organisme) pada tanaman kapuk yang menjadi bahan dasar pembuatan kain. Tragedi besar yang terjadi di India adalah para petani yang bergantian bunuh diri meminum pestisida karena terjerat hutang pada toko bibit dan pestisida.

Secara garis besar, dokumenter The True Cost mirip dengan dokumenter Food Inc. yang bercerita tentang efek samping dari konsumsi makanan siap saji alias fast food.

Rabu, 02 November 2016

Matrix EFE,IFE dan CPM Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)


TUGAS MANDIRI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Strategi
DOSEN : Tubagus Wahyudi




Nama : Nuraeni
Jurusan : Administrasi Bisnis


Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
Jalan Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat Indonesia
Telp. (0266) 235 717




Latar Belakang

Usaha mengembangkan kualitas sumber daya manusia menjadi semakin penting bagi setiap bangsa dalam menghadapi era persaingan global. Tanpa sumber daya manusia yang berkualitas, suatu bangsa pasti akan tertinggal dari bangsa lain dalam percaturan dan persaingan kehidupan dunia internasional yang semakin kompetitif.
Pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas menjadi tanggung jawab pendidikan nasional, terutama dalam mempersiapkan peserta didik untuk menjadi subjek yang memiliki peran penting dalam menampilkan dirinya sebagai manusia yang tangguh, kreatif, mandiri, dan profesional pada bidangnya (Mulyasa, 2002:3). Berkenaan dengan upaya pengembangan sumber daya manusia Indonesia, Depdiknas sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan nasional telah mengembangkan visi insan Indonesia yang cerdas dan kreatif dan misi mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu, dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global (www. ktsp.diknas.co.id/ktsp sd/ppt3). Visi dan misi tersebut selanjutnya dijadikan kerangka acuan dalam melakukan pembaharuan sistem pendidikan nasional.
Sehubungan dengan peningkatan sumber daya manusia terutama pada jenjang perguruan tinggi, akan senantiasa terkait dan tak pernah lepas hubungannya dengan dunia kerja. Terutama jika di kaitkan dengan relevansi antara perguruan tinggi dengan dunia kerja yang merupakan realitas nyata dalam kehidupan manusia sebagai masyarakat. Institute Manajemen Wiyata Indonesia atau lebih di kenal dengan sebutan IMWI merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang menyediakan akses kerja untuk para mahasiswanya. Setiap perguruan tinggi harus dapat melahirkan mahasiswa yang mampu bersaing di segala bidang keilmuan. Dalam hal ini IMWI mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain untuk melahirkan generasi muda yang unggul dan berkualitas.
SEJARAH INSTITUTE MANAJEMEN WITATA INDONESIA (IMWI)
Institut Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI, adalah sebuah perguruan tinggi swasta yang terletak di Kota Sukabumi, Jawa Barat hanya 120 km dari Kota Jakarta. Kota Sukabumi memiliki udara yang sejuk karena berada di ketinggian 600-800 meter di atas permukaan laut, di dekat Gunung Gede yang menjulang tinggi dan megah. IMWI berada di bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati Tirta Wiyata, MBA dengan semangat kecintaan pada anak-anak Indonesia dan masa depan mereka. Diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan vokasi pada tahun 2006 di mana peserta didiknya yang sudah lulus SMA/SMU sederajat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas dan dilengkapi dengan kemampuan bahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja baik itu industri maupun jasa.
Dalam perkembangan selanjutnya atas keinginan pendiri Yayasan Wiyata Indonesia agar dapat lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan keilmuan sesuai dengan arti kata wiyata itu sendiri, tentu saja dengan memiliki tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai, berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat memenangkan persaingan dalam era global, sebagai bangsa Indonesia yang maju dan berkepribadian nasional Indonesia. Maka Yayasan Wiyata Indonesia mengajukan permohonan izin pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor 505/E/O/2014 untuk menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata Indonesia atau IMWI agar dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Visi dan Misi IMWI :

Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Berkualitas Dalam Menghasilkan Sumberdaya Manusia Profesional, Berbudaya Baik Dan Memenuhi Kebutuhan Dunia Kerja.

 Misi

1.         Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Unggul, dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.
2.         Meningkatkan mutu dan relevansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakat.
3.         Menyelenggarakan manajemen pendidikan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pembangunan organisasi yang sehat, dengan penguatan tata kelola dan pencitraan publik, menuju per¬guruan tinggi yang mandiri.
Pendidikan Tinggi merupakan salah satu unsur yang berperan dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang profesional dalam berbagai bidang keilmuan, sehingga melalui peran pendidikan hendaknya dapat diupayakan pemberdayaan SDM, menuju masyarakat  yang kreatif, inovatif, dan produktif.
Selain itu upaya yang akan dilakukan oleh Institut Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), yaitu menyiapkan SDM yang profesional dalam melaksanakan pengelolaan potensi industri atau organisasi dengan cara  mendidik dan melatih peserta didik pada program studi Administrasi Bisnis, Akuntansi, Manajemen, Ilmu Komunikasi, Sistem Informasi, dan Desain Grafis. Disini kita akan membahas bagaimana perbandingan IMWI dan perguruan tinggi lain yang ada di Sukabumi menggunakan Matrik EFE, EFI dan CPM.

Tabel Matrik EFE

Faktor Ekternal Terkunci
Bobot
(a)
Rating
(b)
Skor
(axb)
Peluang (Opportunities)
1
Jumlah penduduk semakin tinggi sehingga Kebutuhan akan pendidikan meningkat
0,10
2
0,20
2
Pendidikan sebagai gaya hidup masyarakat
0,05
2
0,10
3
Mempunyai banyak jaringan untuk kerja sama
0,15
4
0,60
4
Mampu bersaing dengan Institusi lain
0,10
3
0,30
5
Marketing bekerja secara gigih
0,05
2
0,10
Ancaman (Threaths)
1
Banyaknya pesaing
0,15
3
0,45
2
Ekonomi masyarakat yang relative rendah
0,10
4
0,40
3
Kurangnya kesadaran masyarakat akan pendidikan
0,10
2
0,20
4
Banyak isu negative
0,10
2
0,20
5
Banyak mahasiswa yang drop out
0,10
2
0,20
Total
1,00



Tabel Matrik IFE

Faktor Internal Terkunci
Bobot
(a)
Rating
(b)
Skor
(axb)
Kekuatan (Strenghts)
1
Adanya akses kerja
0,15
4
0,60
2
Memiliki ciri khas / Berseragam rapih
0,10
3
0,30
3
Letak kampus yang strategis
0,05
2
0,10
4
Pelajaran yang diberikan berkualitas
0,05
2
0,10
5
Melahirkan lulusan yang unggul dan siap kerja
0,05
3
0,15
Kelemahan (Weaknes)
1
Mahalnya biaya pendidikan
0,15
3
0,45
2
Fasilitas kurang memadai
0,10
2
0,20
3
Jumlah dosen minim
0,15
2
0,30
4
Kurang dikenal banyak orang
0,10
4
0,40
5
Kurang mampu mempertahankan kualitas
0,10
3
0,30
Total
1,00



Competitive Profile Matrik ( CPM )

Faktor Penentu Keberhasilan

IMWI
UMMI
LP3I
Bobot
Rating
Skor
Rating
Skor
Rating
Skor
Eksistensi Perguruan Tinggi
0,15
2
0,30
4
0,60
3
0,45
Fasilitas
0,15
3
0,45
4
0,60
3
0,45
Sistem Pembelajaran
0,10
3
0,30
3
0,30
2
0,20
Biaya Perkuliahan
0,15
2
0,30
3
0,30
4
0,60
Akses Kerja
0,15
4
0,60
2
0,30
4
0,60
Lokasi Perguruan Tinggi
0,15
3
0,45
3
0,45
3
0,45
SDM Pengajar
0,15
3
0,45
3
0,45
2
0,30
Total
1,00

2,85

3,00

3,05


Kesimpulan

Berdasarkan table matrix IFE di atas apabila kita bandingkan antara kedua variabel dari Internal Factor Evaluation diatas yaitu, antara kekuatan (strenght) dengan kelemahan (weakness), maka akan diperoleh bobot nilai, dimana bobot nilai strength-nya yaitu sebesar 1,25. Sedangkan bobot Weakness-nya yaitu sebesar 1,65.
Dengan melihat perbandingan antara kekuatan dan kelemahannya, maka terdapat perbedaaan nilai yang sangat signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa IMWI kurang dapat memberdayakan kekuatannya dan belum dapat menutupi berbagai kelemahannya. Jadi Nilai total Internal Factor Evaluation (IFE) IMWI  adalah  sebesar 2,90. Hal ini jelas menunjukan bahwa IMWI belum berhasil mengelola kekuatan internalnya dan kurang mampu mengatasi kelemahannya dengan baik.
Sedangkan Dari table EFE dapat kita analisa bahwa IMWI memiliki penanganan peluang dan ancaman yang kurang baik pula. Ini terbukti dari hasil analisa bahwa total dari bobot peluangnya adalah sebesar 1,30, sedangkan bobot dari tantangannya adalah sebesar 1,45. Jadi bobot antara peluang dan ancaman memiliki nilai yang tidak terlalu jauh sehingga peluang yang dimiliki harusnya dapat dimanfaatkan untuk menutup ancaman yang ada.
Kekuatan dan kelemahan dari IMWI dan pesaing akan menggambarkan daya saing institute saat ini juga potensi peluang dan ancaman ke depan. Selain itu, point-point dari kelemahan pesaing dapat dimanfaatkan untuk merebut pangsa pasar.
CPM yaitu sebuah alat manajemen strategi yang tepat dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis produk atau jasa yang ditawarkan. Dalam matrix ini ada perbandingan perguruan tinggi swasta IMWI dan kedua pesaingnya yaitu Universitas Muhammadiyyah dan Lp3i. Dari matrix tersebut kita dapat simpulkan bahwa pesaing lebih unggul dari segi jumlah tenaga pengajar serta dari eksitensi kampus, karena kedua pesaing merupakan kampus yang sudah lama berdiri dibandingkan dengan IMWI. Mengenai  akses kerja IMWI masih dibawah Lp3i, seperti yang kita ketahui Lp3i telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan dan Dinas tenagakerja untuk mengadakan Bursa Tenaga Kerja dengan menghadirkan beberapa perusahaan dan peserta dari bursa tersebut untuk mahasiswa dan alumninya.

Saran

Untuk kedepannya IMWI harus lebih gigih dalam mempromosikan kampus kepada masyarakat Kota Sukabumi. Meningkatkan sarana dan prasana serta perluasan untuk akses kerja bagi Almumni dan mahasiswanya. Juga harus mampu mempertahankan kualitas yang telah ada.

Daftar Pustaka

Jurnal "COMPETITIVE PROFILE MATRIX